Minggu, 18 Maret 2012

PENGERTIAN BIO-PSIKOLOGI



                                         
BAB 1
PENDAHULUAN

A..LATAR BELAKANG

Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.dan Reseptor sensoris motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi didalam dan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi. Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.
B . Perumusan  Masalah
Dari  permasalahan  yang  telah  diuraikan  pada  latar  belakang  maka  permasalahan  penelitian ini adalah
  1. Bagaimana  pengaruh  dalam  mengetahui maksud dri biopsikologi dan seneor motorik
  2.    Bagaimana  pemahaman  tentang  biopsikologi dan sensoris motorik.
C.   Tujuan   
 Adapun  tujuan  makalah  ini  adalah  :
  1. Untuk  mengetahui  biopsikologi dan sensoris motorik
  2. untuk Mengetahui  pemahaman biopsikologi dan sensoris dan motorik
BAB 11
ISI
PENGERTIAN BIO-PSIKOLOGI
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.
Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, psikologi melalui sebuah perjalanan panjang. Bahkan sebelum Wundt mendeklarasiikan laboratoriumnya tahun 1879 – yang dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu – pandangan tentang manusia dapat ditelusuri jauh ke masa Yunani kuno. Dapat dikatakan bahwa sejarah psikologi sejalan dengan perkembangan intelekstual di Eropa, dan mendapatkan bentuk pragmatisnya di benua Amerika.
Berdasarkan pandangan tersebut, bagian Sejarah Psikologi ini akan dibagi ke dalam beberapa periode dengan berbagai tokohnya.

Metode bio-Psikologi

1.                    Metodologi Eksperimental,
Cara ini dilakukan biasanya di dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen Peneliti mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya. Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi objek. Sejarah Kehidupan (metode biografi)
2.                   Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi berbeda dalam cara penyajiannya.
3.                   Angket

Angket merupakan wawancara dalam bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula. Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
4.                  Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang, sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang diperiksa itu.
5.                   Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari keadaan jiwa seseorang.
6.                   Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan terhadap hasil; yang telah didapat.

Metode bio-Psikologi Perkembangan

perkembangan biologis dan psikologis, satu sama lain salingketergantungan, sebab fungsi mental tertentu baru berkembang jika dasar-dasar biologis  sudah dibuat/disusun-antara perkembangan biologis dan psikologis , keutuhan jasmani/fisik seseorang mempunyai dampak yang besar terhadap kesehatan psikis

 

Sistem Sensoris dan Motorik

1.    RESEPTOR SENSORIS
Reseptor sensoris berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi didalam dan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi. Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana. Beberapa informasi dikirim di susunan saraf pusat dan sampai pada kortek sensoris primer sehingga kita bisa mengetahui ataupun mengenal rangsangannya. Rangsangan sensoris dapat kita interpretasikan melalui frekuensi-frekuensi basis setelah terjadi potensial aksi. Datangnya informasi atau rangsangan pada kulit kita itulah yang dinamakan sensasi, dan saat kita mengenal rangsangan yang datang dari kulit kita inilah yang dinamakan persepsi.
Adapun indera-indera khusus pada tubuh kita seperti penciuman, penglihatan, perasa pada lidah, keseimbangan dan pendengaran. Sensasi yang datang pada tubuh kita diterima oleh reseptor yang khusus yang strukturnya lebih komplek daripada reseptor  pada kulit. Reseptor indera ini terletak pada indera khusus pada manusia seperti mata, telinga dimana reseptornya dilindungi oleh jaringan-jaringan di sekitarnya. Informasi yang datang pada reseptor memberikan distribusi pada daerah-daerah khusus pada kortek serebri seperti auditory kortek, visual kortek yang akan diterima sebagai rangsangan khusus dan pusat lainnya di batang otak.
Reseptor pada kulit dapat dibagi menjadi tiga macam antara lain exteroceptors dimana receptor ini memberi informasi terhadap lingkungan luar, proprioseptor merupakan receptor yang menerima informasi terhadap posisi otot skeletal dan sendi dan yang terakhir interoceptor yang berfungsi untuk memonitor fungsi organ visceral. Untuk lebih detailnya receptor pada kulit dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian yaitu  nosiceptor untuk rasa nyeri, thermoreceptor untuk temperature, mechanoreceptor untuk rangsangan fisik, dan chemoreceptor untuk rangsangan kimiawi. Tiap-tiap receptor mempunyai fungsi dan struktur yang berbeda.  Perbedaan antara somatik receptor dan visceral receptor terletak pada lokasi bukan pada strukturnya. Reseptor nyeri di wajah sama seperti reseptor nyeri di kulit, akan tetapi dua sensasi itu dikirim pada lokasi yang berbeda di susunan saraf pusat, bagaimanapun juga propriosepsi adalah sensasi somatik yang unik. Terdapat proprioseptor pada organ viseral thorak dan kavum abdominopelvic. Kita tidak menyadari bila organ-organ tersebut mulai bekerja, kita tidak bisa menceritakanyya contohnya saat spleen, appendik, ataupun pankreas bekerja saat itu. organ viseral mempunyai reseptor rasa nyeri,temperatur,sentuhan yang lebih rendah daripada reseptor pada kulit dan informasi sensoris yang diterima lokasinya lebih sedikit karena daerah reseptor tersebar luas di organ.

2.    NOCISEPTOR
Nociseptor sensitif terhadap temperatur yang ekstrim, kerusakan mekanis dan kimia seperti mediator kimia yang dilepaskan sel yang rusak. Bagaimanapun juga rangsangan yang kuat akan diterima oleh ketiga tipe reseptor. Untuk itulah kita bisa merasakan sensasi rasa nyeri yang disebabkan oleh asam, panas, luka yang dalam. Rangsangan pada dendrit di nociseptor menimbulkan depolarisasi, bila segmen akson mencapai batas ambang dan terjadi potensial aksi di susunan saraf pusat.
3.    THERMORESEPTOR
                Temperatur reseptor atau thermorseptor merupakan free nerve ending yang terletak pada dermis, otot skeletal, liver, hipothalamus. Reseptor dingin tiga atau empat kali lebih banyak daripada reseptor panas. Tidak ada struktur yang membedakan reseptor dingin dan panas.
Sensasi temperatur diteruskan pada jalur yang sama dengan sensasi nyeri. Mereka dikirim sampai formasio retikularis, thalamus, dan korteks primer sensoris. Thermoreseptor merupakan phasic reseptor, aktif bila temperatur berubah, tetapi cepat beradaptasi menjadi temperatur yang stabil. Jika kita menghidupkan air conditioning dalam ruangan pada musim panas, temperatur berubah drastis pada saat pertama kali tetapi kita cepat merasakan nyaman karena sudah terjadi adaptasi.
4.    MECHANORESEPTOR
Mechanoreseptor sangat sensitif terhadap rangsangan yang terjadi pada membran sel. Membran sel memiliki regulasi mekanis ion channel dimana bisa terbuka ataupun tertutup bila ada respon terhadap tegangan, tekanan, dan yang bisa menimbulkan kelainan pada membran. Terdapat tiga jenis mechanoreseptor antara lain:
PUSAT MOTORIK DAN SENSORIS               
Pada corteks cerebral terdapat beberapa daerah :
1.                    Korteks serebral mengandung 3 jenis fungsional area yaitu motor area, sensori area, dan asosiasi area. Neuron motoris dan neuron sensoris terdapat pada motorik area dan sensoris area pada korteks serebri. Semua neuron pada korteks serebri merupakan inter neuron.
2.                   Setiap hemisfer terdapat fungsi motoris dan sensoris yang berlawanan pada sisi tubuh (kontralateral).
3.                   Sekalipun sebagian besar struktur pada 2 hemisfer kanan dan kiri simetris, tetapi tidak ada fungsi yang sama. Masing – masing memiliki spesialisasi fungsi kortikal.
4.                  Yang sangat penting yang harus kita ingat tidak ada fungsi area pada korteks serebri yang bekerja sendirian.
AREA MOTORIK
Motorik area pada korteks serebri, dengan gerakan volunter yang terkontrol yang terdapat pada lobus frontalis terdiri dari motor korteks primer, premotor korteks, area broca, frontal eye field.
1.                    Motor korteks primer
Motor korteks primer terletak pada girus presentralis lobus frontalis pada masing – masing hemisfer (area broadman 4). Terdapat neuron yang besar yang disebut neuron piramidalis pada girus presentralis yang berfungsi untuk mengontrol gerakan volunter pada otot skelet. Pada keseluruhan bagian tubuh dipresentasikan pada motor korteks primer tiap hemisfer, dengan kata lain sel piramidal mengontrol gerakan kaki pada satu tempat dan mengontrol gerakan tangan pada lain tempat. Sebagian besar neuron pada girus ini mengontrol otot pada bagian tubuh yang spesifik pada area tertentu seperti wajah lidah dan tangan.Hal ini tergambar daerah seperti karikatur yang disebut motor homunculi. Persarafan motorik tubuh berjalan kontralateral,jadi pada girus kiri mengontrol otot tubuh bagian kanan dan sebaliknya.
2.                     Premotor korteks
Terletak pada girus presentralis lobus frontal. Daerah ini mengontrol kemampuan motorik dalam melakukan gerakan berulang-ulang atau pola alamiah  seperti memainkan alat musik dan mengetik. Daerah ini digunakan untuk gerakan yang terencana. Dengan diterimanya informasi pada korteks area yang diproses oleh pusat sensoris yang tinggi,maka gerakan terkontrol dapat dilakukan misalnya dapat mengambil sesuatu ditempat yang gelap.
3.                   Area broca.
Area broca terdapat sepanjang anterior sampai inferior dari area promotor yang bertumpuk-tumpuk. Pada area brodman 44 dan 45. Area ini hanya terdapat pada satu hemisfer umumnya sebelah kiri dan khusus mengontrol kemampuan bicara.
5.                  Frontal eye field.
Daerah ini terletak sebelah anterior premotor korteks dan superior area broca. Daerah ini berfungsi mengontrol pergerakan mata secara volunteer.
AREA SENSORIS                                                                                                                  
Terdapat pada korteks serebri yaitu pada lobus parietal, insular, temporal,dan occipital.
6.                  Korteks primer somatosensoris.
Korteks ini terletak pada girus postsentralis lobus perietalis, disebelah posterior dari korteks primer motoris ( area brodman 1-3 ). Neuron-neuron pada girus ini menerima informasi dari reseptor sensoris di kulit dan dari proprioseptor di otot skelet,sendi dan tendon. Neuron ini kemudian mengidentifikasi yang dirangsang dan kemampuan ini disebut diskriminasi partial. Dengan korteks motor primer tubuh bergerak leluasa naik dan turun berdasarkan stimulus yang masuk dan bagian hemisfer kanan menerima rangsangan dari bagian kiri tubuh. Pada manusia wajah (khususnya bibir) dan jari-jari adalah bagian tubuh yang sensitive yang terletak pada bagian terbesar dari homunculus somatosensoriks.
                      
                      GANGGUAN SISTEM MOTORIK DAN SENSORIK
GANGGUAN  SISTEM SENSORIK
1.                    Lesi kortikal atau subkortikal dalam daerah sensorik motorik lengan atau tungkai menyebabkan parestesia dan mati rasa pada extemitas sisi yang berlawanan.
2.                   Lesi jaras sensorik tepat di bawah talamus menyebabkan hilangnya semua kualitas sensorik separuh tubuh kontralateral.
3.                   Jaras sensorik lain selain nyeri dan suhu mengalami kerusakan terjadi hipestesia pada sisi kontralateral wajah dan tubuh.
4.                  Jika kerusakan terbatas pada lemnikus trigeminalis dan spinotalamikus lateral pada pusat otak, tidak ditemukan sensasi nyeri dan suhu pada wajah dan tubuh kontralateral, semua kualitas sensorik lainnya tidak terganggu.
5.                   Keterlibatan lemniskus medialis dan traktus spinotalamikus anterior, menghilangkan semua kualitas sensorik pada bagian kontralateral tubuh kecuali sensasi nyeri dan suhu.
6.                   Kerusakan nukleus dan traktus trigeminal spinalis dan traktus spinotalamikus lateral, menyebabkan hilangnya sensasi nyeri dan suhu pada wajah ipsilateral dan tubuh kontralateral.
7.                   Kerusakan funikuli posterior menyebabkan menghilangnya sensasi sikap, getaran, diskriminasi dan sensasi lain yang berhubungan dengan ataksia ipsilateral.
8.                   Lesi pada kornu posterior , menghilangkan sensasi suhu dan nyeri ipsilateral semua kualitas lain tetap utuh ( gangguan disosiasi sensibilitas).
9.                   Cedera beberapa radiks posterior yang berdekatan, diikuti oleh perestesia radikular dan nyeri,dan juga penurunan atau hilangnya semua kualitas sensorik pada masing-masing segmen tubuh. Jika radiks yang cedera mesuplai saraf dari lengan atau tungkai,ditemukan hipotonia atau atonia, arefleksia dan ataksia.
10.                Sindroma  Cedera Funikulus Posterior :
1.                    Hilangnya sikap dan sensasi lokomotor dengan  mata    tertutup
2.                   Pasien tidak dapat mengetahui posisi anggota tubuhnya.
3.                   Astereognosis: dengan mata tertutup, pasien tidak dapat mengenal dan  menggambarkan bentuk dan bahan dari objek yang dirabanya.
4.                  Hilangnya diskriminasi dua titik.
5.                   Hilangnya sensasi getaran: pasien tidak dapat merasakan getaran dari garpu tala yang ditempelkan pada tulang


                                             









                  BAB.  III      


             PENUTUP 
                             
                              
KESIMPUlAN
 Dari  penguraian  kajian  dan  analisis  yang  di paparkan di
atas  maka  penulis  berkesimpulan  di antaranya
1.bahwa Reseptor sensoris berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang kondisi didalam dan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. Indera peraba pada kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan propriosepsi. Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana.dan
2. Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik.






















                                                   DAFTAR PUSTAKA


  Martini, frederic. Fundamental Of Anatomy & Physiology. Edisi 7. Pearson                                     International edition. New york. Page 496-513

  Marieb, Elaine, N. Human Anatomy & Physiology. Edisi 7. Pearson International  Edition. Page 491-519

  Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. EGMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.            Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian Rakyat. Jakarta: 2004. Hal 21-26.C. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44

1 komentar:

  1. bagian bagian apasaja yang mampu kita plajari dalam biopsikologi, apa saja sub bab yg masuk dalam lingkup biopsikologi ??

    BalasHapus

kumpulan askep