Jumat, 12 November 2010

satuan acara pembelajaran astma


SATUAN ACARA PENGAJARAN
Pokok Bahasan :Asma bronkhial
Sub pokok Bahasan:Cara pencegahan Asma bronkhial
Sasaran :mahasiswa unpi manado
Hari/tgl:sabtu 12,11.2010
Waktu :30 menit
Tempat :runag kelas A4


I.Tahap perkembangan
A.Identifikasi gejala klinis
Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible
dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara
spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society )

B.karakteristik peserta
1Mahasiswa
2.Jumlah peserta 31 orang
3.peserta mampu melhat,dan mendengar denga baik.
4.Mahasiswa belm pernah mendapatkan pendidikan mengenai tetanus

II.TAHAP PERKEMBANGAN
A.Tujuan instuksional umum(TIU)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit diharapkan kelompok mahasiswa dapat mengetahui cara pencegahan teknik perawatan Asma bronkhial
B. Tujuan instuksional khusus(TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit di harapkan kelompok mahasiswa dapat menjelaskan tentang:
1.pengertian Asma bronkhial
2.Penyebab terfadinya Asma bronchial
3.Tanda dan Gejala Asma bronkhial
4.Cara pencegahan Asma bronkhial
C. Materi Pengajaran
1. Pengertian Asma bronkhial
2. Penyebab terjadinya Asma bronkhial
3. Tanda dan gejala Asma bronkhial
4. Cara pencegahan Asma brokhial
D. Metode
Ceramah dan tanya jawab.
E. Media
flipchart
F. Kegiatan Pembelajaran
Terlampir.
G. Materi Evaluasi
Pertanyaan secara lisan :
1. Apa pengertian Asma Bronkhial
2. Apa penyebab Asma bronkhial
3. Sebutkan tanda dan gejala Asma bronkhial
4. Sebutkan cara pencegahan Asma bronkhial
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktural

a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan kelompok mahasiswa
c. Media sudah disiapkan yaitu flipchart
2. Evaluasi Proses
a. 100% Kelompok Mahasiswa Hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Kelompok mahasiswa yang hadir berpartisipasi aktif dalam kegiatan pengajaran
e. 100% peserta dapat mengikuti sampai selesai
f. Diakhir kegiatan sudah dievaluasi jalannya kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a.75%kelompok mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian Asma bronkhial
b.75% kelompokmahasiswa dapatmenjelaskan tentang penyebab Asma bronkhial
c.75% kelompok mahasiswa dapat menjelaskan tanda dan gejala Asma bronkhial
d.75% kelompok mahasiswa dapat menjelaskan tentang cara pencegahan Asma Bronkhial
Soal dan Kunci Jawaban
1. Pengertian Asma bronkhial……….?
Jawab :
Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara
spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society ).

2. Penyebab Asma bronkhial……?
Jawab :
Faktor predisposisi: Genetik
Faktor presipitasi:   Alergen,perubahan cuaca,stress,lingkungan kerja,dan olah raga
3. Tanda dan Gejala Asma bronkhial……….?
Jawab:
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala
klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah,
duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja
dengan keras.
Gejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ),
batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala
tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan.
Pada  asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul makinbanyak, antara lain : silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada,tachicardi dan pernafasan cepat dangkal . Serangan asma seringkali terjadi pada malam hari
 4. Cara Pencegahan Asma brokhial………..?
Jawab :
Semua serangan penyakit asma harus dicegah. Serangan penyakit asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga.
Ada usaha-usaha pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah datangnya serangan penyakit asma, antara lain :
  1. Menjaga kesehatan
  2. Menjaga kebersihan lingkungan
  3. Menghindarkan faktor pencetus serangan penyakit asma
  4. Menggunakan obat-obat antipenyakit asma
Materi
Asma bronkhial
Pengertian
Asma bronkhial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon
trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara
spontan maupun hasil dari pengobatan ( The American Thoracic Society ).
Etiologi
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi
timbulnya serangan asma bronkhial.
a. Faktor predisposisi
Genetik
Dimana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui
bagaimana cara penurunannya yang jelas. Penderita dengan penyakit alerg
biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita penyakit alergi. Karena
adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asma
bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas
saluran pernafasannya juga bisa diturunkan.
b. Faktor presipitasi
Alergen
Dimana alergen dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu
1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan
ex: debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi
2. Ingestan, yang masuk melalui mulut
ex: makanan dan obat-obatan
3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit
ex: perhiasan, logam dan jam tangan
Perubahan cuaca
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi
asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya
serangan asma. Kadang-kadang serangan berhubungan dengan musim,
seperti: musim hujan, musim kemarau, musim bunga. Hal ini berhubungan
dengan arah angin serbuk bunga dan debu.
Stress
Stress/ gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu
juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. Disamping gejala
asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami
stress/gangguanemosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah
pribadinya. Karena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum
bisa diobati.
Lingkungan kerja
Mempunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. Hal
ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. Misalnya orang yang bekerja di
laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini
membaik pada waktu libur atau cuti.
Olah raga/ aktifitas jasmani yang berat
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan
aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. Lari cepat paling mudah
menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya
terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut.
Tanda dan Gejala
Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala
klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah,
duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja
dengan keras.
Gejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ),
batuk, dan pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala
tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan.
Pada serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul makin
banyak, antara lain : silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada,
tachicardi dan pernafasan cepat dangkal . Serangan asma seringkali terjadi pada
malam hari



DAFTAR PUSTAKA
Baratawidjaja, K. (1990) “Asma Bronchiale”, dikutip dari Ilmu Penyakit Dalam,
Jakarta : FK UI.
Brunner & Suddart (2002) “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah”, Jakarta : AGC.
Crockett, A. (1997) “Penanganan Asma dalam Penyakit Primer”, Jakarta :
Hipocrates.
Crompton, G. (1980) “Diagnosis and Management of Respiratory Disease”, Blacwell
Scientific Publication.
Doenges, M. E., Moorhouse, M. F. & Geissler, A. C. (2000) “Rencana Asuhan
Keperawatan”, Jakarta : EGC.
Guyton & Hall (1997) “Buku Ajar Fisi








































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kumpulan askep