Jumat, 11 Maret 2011

OKSIGEN HIPERBARIK (OHB)

    Pengobatan Oksigenasi Hiperbarik (OHB) adalah suatu cara pengobatan secara medik yang dilakukan terhadap pasien di dalam ruangan udara bertekanan tinggi (RUBT/Hiperbaric chamber) sambil bernafas oksigen murni (O2 : 100%).
    Pada mulanya pemberian OHB dikerjakan pada pengobatan pad penyelam yang mengalami penyakit dekompresi, namun ternyata kemudian bahwa juga bermanfaat pada pengobatan berbagai penyakit klinik
    Penobatan OHB telah dikenal sejak tahun 1780 setelah manusia menemukan oksigen. Karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan situasi, maka pengobatan OHB mengalami pasang surut. pada saat Amerika dilanda wabah influenza tahun 1920; Dr Cunningham berhasil menyembuhkan psien-pasienberat yang sudah tidak ada harapan sembuh. Pada saat itu dunia mengalami malaise dan pengobatan ini ditinggalkan, karena terlalu mahal, dan pada saat itu obat-obat kedokteran sudah mulai berkembang. Pengobatan OHB mencuat lagi setelah Prof. Ite Boerema dari negeri belanda berhasil menemukan teoriri yang kuat mengenai mekanisme pengobatan OHB Kini pengobatan ini telah berkembang di seluruh dunia
    Pada dasarnya pengobatanOHB ditujukan pada jaringan yang mengalami hipoksia( kekurangan oksigen) atau iskemik (kekurangan aliran darah), yang pada keadaan tersebutreaksi radikal bebas sangat meningkat. Dengan pemaparan OHB maka RB dapat berhenti. Manfaat lain dari pemberian OHB adalah: meningkatnya daya hidup sel dan jaringan, membentuk neovaskularisasidan proliferasi jaringan yang hal ini penting untuk proses penyembuhan luka; meningkatkan kemampuan butir darah putih (lekosit)dalam membasmi penyakit; membunuh kuman secara langsung; dan mengobati penyakit emboliudara serta penyakit dekompresi (penyakit akibat salah prosedur menyelam)
    Pemberian OHB untuk kesehatan dan kebugaran mempunyai khasiat 2 sisi yaitumenghancurkan radikal bebas dalam reaksi penangkal RB, sedangkan sisi lain menyebutkan kerusakan jaringan akibat reaksi RB, dan fungsi organ tubuh akan pulihkembali dan akan dirasakan oleh pasien menjadi bugar.


Mekanisme Pengobatan Oksigen Hiperbarik
    Oksigen hiperbarik adalah suatu cara pengobatan dimana pasien menghirup oksigen murni (100%) pada tekanan udara lebih besar dari pada tekanan udara atmosfir normal. pengobatan oksigen hiperbarik ini,berpangaruh pada pengiriman oksigen secara sistematik,dimana terjadi peningkatan 2-3 kali lebih besar daripad atmosfir biasa.


Macam Mekanisme Yang Menunjukkan Manfaat Yang Diperoleh Dengan Pengobatan Oksigen Hiperbarik
    Beberapa mekanisme berikut menerengkan manfaat diperoleh berkaitan dengan pemberian oksigen hiperbarik secara berkala. baik sebagai pengobatn tunggal ataupun biasanya lebih sering berupa pengobatan kombinasi dengan prosedur medis atau bedah lainnya, mekanisme tersebut berperan untuk mempercepat proses penyembuhan kondisi atau keadaaan yang masih dapat diobati.
1 Hiperoksigenasi
    Memberikan pertolongan segera terhadap jaringan yang miskin perfusi di daerah yang aliran darahnya buruk. Peningkatan tekanan di dalam RUBT (Ruang Udara Bertekanan Tinggi) menghasilkan peningkatan konsentrasi oksigen plasma selama 10-15 kali lipat. Ini diwujudkan pada nilai oksigen arterial yaitu antara 1500-2000 mmHg, serta menghasilkan peningkatan sebesar 4 kali lipat pada proses difusi oksigen di kapiler. Meskipun bentuk hiperoksigenasi ini hanya bersifat sementara, mnamun hal ini akan sangat berguna dengan berjalanya waktu pengobatan untuk mempertahankankelangsungan hidup jaringan, hingga kerusakan terkoreksi atau suatu suplai darah terbentuk.
2. Neovaskularisasi
    menunjukkan adanya suatu respon yang tidak langsung dan respon lambat terhadap pemberian oksigen hiperbarik. Efek terapeutiknya meliputi meningkatkan pemecahan fibroblast, pembentukan kolagen barudan angiogenesis kapiler di daerah yang sulit terbentuk neovaskulerseperti pada kerusakan jaringan akibat radiasi, osteomyelitisrefrakter dan ulkus kronis.
3. Hiperoksia
    Akan meningkatkan aktivitas anti mikroba oksigen hiperbarik menyebabkan terlambatnya toksin dan inaktivasi toksin pada infeksi kumanklostridiumperfringens (gas Gangren). HIpoksia menyebabkan fagositosis dan membunuh sel darah putihyang teroksidasi, serta meningkatkan aktivitas Aminoglikosida. Penemuan terbaru menunjukkan adanya perpanjangan efek pasca pemberian antibiotic
4. Efek Penekanan Langsung
    Menggunakan konsep hokum Boyle untuk mengurangi volume intravaskuler atau gas bebas lainnya. selama lebih dari seabad lamanya mekanisme ini dibentuk sebagai dasar pengobatan OHB (Oksigen Hiperbarik) sebagai pengobatan standaruntuk penyakit dekompresi dan emboli gas artericerebral (CAGE), yang biasanya berkaitan dengan para penyelam.
5. Hiperoksia
    Menyebabkan timbulnya vasokonteiksi. Ini terjadi tanpa disertai komponen hipoksia dan sangat menolong di dalam di dalam penanganan kompartemen syndrome intermediate serta penyakit iskemia akut lainnya pada cedera ekstremitas, dan juga mengurangi timbulnya edema interstitial pada jaringan yang dicangkok (graft). Penelitian paada aplikasi OHB terdapat pada penanganan luka baker telah mengidentifikasikansuatu penurunan yang bermaknapada kebutuhan cairan untukresusitasi, bilamana pengobatan OHB ditambahkan terhadap protokolpenanganan standar luka baker.
Penurunan Perfusi Akibat Cedera
    Adalah merupakan yang berhubungan dengan prosesreperfusi yang terjadi sebagai akibat aktivasi lekosit yang tidak sesuai/menyimpang. Pola kerusakan jaringan setelah kondisi iskemik adalah merupakan akibat dari dua komponen berikut:
  1. Komponen cedera yang ireversibel, sebagai akibat langsung hipoksia
  2. Komponen cedera tak langsung yang diakibatkan aktivasi lekosit yang menyimpang tadi.
OHB berperang mengurangi akibat dari komponen cedera yang tidak langsung tersebut, dengan mencegah aktivasi lekosit yang menyimpang. Pada keadaan demikian, OHB dapat mempertahankan jaringan perifer yang mungkin saja akan hilang atau rusak akibat proses cedera tadi (iske,ia dan perfusi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kumpulan askep